Sabtu, 23 Februari 2019

Beasiswa Bazma Pertamina


Esai ini saya tulis sebagai persyaratan untuk mengikuti Beasiswa Bazma Pertamina Batch 5. Nama saya Nadya Parahita Handini. Saat ini saya sedang mengenyam pendidikan di salah satu universitas di Indonesia sebagai seorang mahasiswa gizi. Saya resmi menjadi mahasiswa di tahun 2017 melalui tes sbmptn yang kedua kalinya. Setelah saya menjalani beberapa bulan menjadi seorang mahasiswa, banyak kegiatan di kampus saya yang mendorong saya untuk berkontribusi di berbagai bidang, seperti sosial, pendidikan, dan juga program pengembangan diri saya sendiri. Saat itu ketika menjadi mahasiswa baru, saya mengikuti kegiatan bakti sosial yang memberikan saya pengalaman  yang baru dan sangat berharga, dimana saya dapat memberi sedikit bantuan pada anak-anak sekolah dasar di salah satu daerah di Bogor. Saya dan teman-teman mengajarkan bagaimana pola hidup sehat, memilih makanan yang bergizi dan tidak lupa juga untuk belajar menyayangi lingkungan di sekitar kita melalui satu tindakan kecil seperti buang sampah di tempatnya. Dari kegiatan ini, saya merasa itulah pertama kali saya dapat berkontribusi langsung terhadap masyarakat di sekitar saya.

Selain kegiatan ini, saya juga mendaftar untuk menjadi salah satu volunteer pengajar anak SMA yang akan melakukan tes SBMPTN. Saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan ini karena menurut saya, saya perlu menyalurkan pengalaman saya yang pernah tidak lolos sbmptn yang mengharuskan saya untuk mengikuti kedua kalinya. Saya berharap dapat memberikan motivasi, sebuah harapan, dan tentunya ilmu bagi anak-anak tersebut. Tentunya kegiatan ini lumayan menghabiskan waktu karena saya harus belajar kembali materi sma dan juga harus mengerjakan tugas saya di kampus. Akan tetapi mengingat anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk dapat belajar di tempat les yang bagus karena biaya mahal, dan dari mereka sendiri juga memiliki semangat yang tinggi, saya menjadi bersemangat pula dan merasa hal ini layak untuk diperjuangkan. Dengan demikian, saya harap kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Indonesia, walaupun hanya dalam skala kecil.

Saat ini, saya memasuki semester 4. Di tahun 2019 ini, saya ingin mencari pengalaman baru yang dapat meningkatkan kemampuan saya di bidang nonakademik. Alhamdulillah, saya berhasil menjadi salah satu badan pengurus harian UKM di kampus saya, yaitu paduan suara. Disini saya menjadi kepala divisi marketing. Saya berharap melalui pengalaman saya disini, nantinya saya dapat mengembangkan skill saya untuk belajar dunia marketing, negosiasi dengan pihak ketiga, dan juga membangun network dengan kakak tingkat atau alumni. Di jurusan gizi pun saya ikut berkontribusi untuk menyelenggarakan acara tahunan prodi saya. Disana saya menjadi PJ Sponsorship. Hal ini saya lakukan karena sebenarnya dari awal saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang enterpreneur atau pengusaha. Oleh sebab itulah saya ingin mendapatkan skill-skill yang sekiranya akan saya butuhkan ketika saya menjadi pengusaha nanti. Bagaimana membangun relasi dengan orang asing, bagaimana membangun kepercayaan orang lain terhadap diri sendiri, dan bagaimana saya dapat menempatkan diri dalam dunia kerja supaya dapat bekerja dengan profesional.

Perjalanan saya untuk menjadi seorang  sarjana gizi masih membutuhkan 2 tahun lagi. Maka dari itu saya memiliki target untuk lulus tepat waktu. Hal ini saya lakukan supaya biaya yang orang tua saya keluarkan untuk pendidikan saya tidak bertambah banyak, selain dari diri saya sendiri yang juga menginginkannya. Rencana saya setelah lulus adalah mempersiapkan diri menempuh S2 dan mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri. Di sela-sela waktu, saya akan mencari pekerjaan yang dapat mengajarkan saya bagaimana membangun suatu usaha dari skala kecil. Nantinya, saya harap saya dapat meraih impian saya untuk menjadi seorang pengusaha di dunia kuliner dan juga menjadi seorang tenaga pendidik di kampus saya. Dengan demikian saya dapat membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar saya dan juga sekaligus mengabdi pada negara dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Akhir kata, meskipun saya saat ini memiliki beberapa kegiatan yang mengharuskan saya untuk mengorbankan waktu di bidang selain akademik, saya akan tetap berusaha untuk menyeimbangkannya. Disinilah menurut saya, proses untuk belajar bagaimana mengatur waktu saya supaya dapat digunakan dengan baik dan bijaksana. Karena pada dasarnya, kegiatan non akademik menurut saya bukanlah suatu hambatan untuk kita meraih nilai yang baik, akan tetapi menjadi suatu tantangan bagi kita yang apabila kita dapat melewatinya dengan baik kita dapat memperoleh hal yang sangat berharga, yaitu pengalaman bekerja dengan orang lain dan mempelajari ilmu yang tidak akan kita dapatkan di dunia perkuliahan.